No "Loofah" Again For Bath!!


Apakah Anda tahu apa arti dari loofah? Nah, sekedar info saja jika loofah atau sabut mandi ini adalah tempat sempurna bagi bakteri untuk berkembang biak.

Jika Anda salah satu penggemar loofah atau sabut mandi yang terbuat dari tanaman sejenis mentimun ini, pikirkan kembali untuk menggunakan sesering mungkin. 

Beberapa ahli menyebutkan, loofah adalah rumah sempurna untuk berkembangnya bakteri merugikan. Dan ini artinya jika setiap kali Anda menambahkan sabun cair beraroma lavender, Anda sedang melulurkan bakteri beraroma lavender.

Memang awalnya, loofah dianggap sebagai spons alami yang baik untuk mandi dan bermanfaat untuk mengangkat sel kulit mati seperti halnya handuk yang biasa digunakan.


Namun dari sebuah penelitian sekitar tahun 1994 dan diterbitkan dalam Journal of Clinical Microbiology, loofah juga menjadi sarang bagi berkembangnya bakteri merugikan seperti pseudoonas aeruginosa atau bakteri penyebab penyakit pada hewan dan staphylococcuis atau bakteri penyebb infeksi pada kulit).

Seperti kata Esther Angert, Ph.D.,profesor Departmen Mikrobiologi dari Universitas Cornell mengatakan "Awalnya, loofah memang relatif higienis. Namun saat digunakan, banyak ari sel kulit mati akan terjebak di sudur dan celah matriks fibrosa loofah".

Terlebih. seseorang cenderung meninggalkan loofah di kamar mandi untuk kembali digunakan pada sesi mandi selanjutnya, sehingga menyebabkan bakteri berkembang biak berkali-kali lipat di medium tersebut. 

"Padahal, kondisi kamar mandi yang cukup lembap tanpa sirkulasi udara merupakan lingkungan yang bagus bagi bakteri untuk berkembang biak," ujarnya.

Selama hidup di dalam loofah, bakteri juga mendapat cukup makanan dari sisa kulit mati yang tertinggal. Jadi, bayangkan jika setiap kali loofah basah dan Anda menggunakannya untuk menggosok tubuh keesokan harinya. 
"Bakteri ini juga akan ikut tersebar setiap kali Anda mandi menggunakan loofah," ujar  Michele Green, M.D., seorang dermatologis bersertifikat dari New York.

Hati-hati Luka Terbuka

Kulit merupakan organ tangguh yang berfungsi sebagai batas pertahanan pertama dari serangan kuman, termasuk beberapa jenis bakteri. Namun jika terdapat pori-pori atau luka terbuka, tentunya kemampuan pertahanan ini juga akan berkurang.

"Jika Anda memiliki luka terbuka, bakteri merugikan seperti staph (staphylococcus) akan menginfeksi secara agresif. Dan loofah yang membawa bakteri tersebut bisa menularkannya. 

Apalagi jika Anda menggunakan loofah dengan sedikit kasar," ungkap Jessica Krant, M.D., dokter kulit bersertifikat dari New York City yang juga pendiri Art of Dermatology LLC.

Nah, jika Anda terlanjur terbiasa dengan penggunaan loofah, ada beberapa langkah untuk menurunkan risiko infeksi bakteri, seperti dikutip dari Huffington Post. Begini caranya:

Jaga tetap kering. Letakkan loofah di luar lingkungan lembab seperti kamar mandi. Atau, buat ruangan kamar mandi cukup memiliki aliran udara. Misalnya, biarkan jendela dan pintu  kamar mandi tetap terbuka, serta gunakan exhaust fan atau bathroom fan untuk mengeluarkan udara lembap. 

Jangan lupa, cuci loofah berkali-kali dengan sabun sebelum digantung kembali di tempat kering.

Ganti berkala. Jika terdapat perubahan warna maupun tercium bau tak sedap, buang loofah yang sudah tak layak tersebut dan gantikan dengan yang baru.

Microwave. Jika perlu, secara rutin panggang loofah dalam microwave selama sekitar 20 detik.Namun hindari percikan listrik karena dapat berpotensi terbakar, atau pastikan loofah tak terlalu basah atau cukup lembap saja.

Gunakan pemutih. Anda juga bisa menggunakan pemutih pakaian sebagai desinfektan loofah. Caranya, rendam loofah dalam larutan air dengan pemutih sekitar 5% dari volume perendam.

Comments